Putri Kucing

Putri Kucing
Oleh : Azizah Nur Fitriani

Di suatu desa yang kecil hiduplah seorang gadis baik hati yang bernama Naura. Ia bekerja dengan rajin di rumah Nyonya Dora yang mempunyai anak gadis bernama Betty. “Naura masaknya cepetan!” perintah Nyonya Dora. “Aku lapar, cepetan masaknya!” teriak Betty. “Iya, iya ini sudah selesai,” jawab Naura terbata-bata. Baru saja selesai memasak, Nyonya Dora sudah teriak lagi ”Cepetan cuci baju!”

Hidup Naura penuh dengan kesengsaraan dan kesulitan. Kerja keras dan ketulusannya tidak pernah dihargai. Sore harinya Naura pulang ke rumahnya. “Nenek aku pulang, “ ucap Naura. Sejak kedua orang tuanya meninggal, Naura tinggal bersama neneknya. Penghasilan Naura dihabiskan untuk membayai kehidupan neneknya, agar neneknya bahagia.

Keesokan harinya Naura berangkat lagi ke rumah Nyonya Dora, begitulah aktivitas Naura setiap hari. Hingga suatu pagi setelah sarapan pagi, ada seekor kucing datang ke rumah Nyonya Dora. “Ibu, bolehkah aku merawatnya?” rajuk Betty. “Tidak boleh, ”jawab Nyonya Dora tegas. “Ayolah, bolehlah Bu!” pinta Betty sekali lagi. “Baiklah, tapi aku tidak mau memberinya makan,”jawab Nyonya Dora. “Tidak apa-apa, Naura ambilkan makanan!”perintah Betty. Naura hanya terdiam, karena terkejut yang dilihatnya bukan kucing tapi seorang putri yang cantik jelita dengan gaun yang indah. “Naura ambilkan makanan untuk kucing!”Betty mengulang perintahnya. Meski sudah diberi semua makanan tapi kucing itu tetap menolak. “Biarkan kucing itu, Naura cepat bereskan meja makan!” kata Nyonya Dora.

Setelah mencuci semua perabot makan Naura mendengar seseorang bernyanyi dengan suara yang merdu. Naura mencari asal suara itu. “Oh, kau rupanya Naura. Aku tahu kau bisa melihatku,”kata putri kucing. “Bagaimana ini bisa terjadi, semua orang melihatmu seekor kucing, sedangkan aku melihatmu seorang putri, “tanya Naura. “Kau orang baik Naura, hanya orang yang berhati baik yang bisa melihatku.

Perkenalkan namaku Zaira, aku menyamar sebagai kucing karena ingin mencari kakak laki-lakiku yang hilang terkena mantra menjadi kucing juga. Aku harap kakaku baik-baik saja, karena menjadi kucing sungguh tidak nyaman, tidak semua manusia itu baik,” ucap putri Zaira. “Siapa yang tega melakukan ini?”tanya Naura menyelidik. “Pamanku, dia ingin mengambil alih tahta keluargaku sehingga tega menyingkirkan aku dan kakakku,” jelas putri Zaira.

Putri Zaira mengamati sekeliling, ia menemukan baju yang baru selesai dijahit. “Apa ini Naura?”.”Itu bajuku, aku suka mendesain dan menjahit baju,”jawab Naura. Dengan kekuatan ajaibnya, putri Zaira mengeluarkan beberapa lembar kain yang akan dibuat baju oleh Naura. Beberapa hari kemudian kain itu sudah berubah menjadi baju yang indah. Lalu Naura menjualnya ke pasar. Sejak saat itu Naura sudah tidak lagi bekerja di rumah Nyonya Dora. Kini ia menjadi penjahit, hasil penjualan baju-baju itu ia gunakan untuk membuka toko baju di pasar dan merenovasi rumah. Hingga suatu hari tanpa sengaja putri kucing bertemu dengan kakaknya di pasar. “Naura ini kakakku, bisakah kau melihatnya?” tanya putri Zaira. “Tidak, yang kulihat hanya seekor kucing,” jawab Naura. “Hah, bagaimana mungkin kau bisa melihatku, tapi tak bisa melihat kakakku,” kata putri Zaira  keheranan. “Mantra ini terlalu kuat, hanya bisa dipatahkan oleh wanita yang berusia 60 tahun,” kata sang kakak. Lalu ketiganya pulang menuju rumah Naura. Sesampai di rumah, nenek Naura bertanya, “Siapa pangeran itu?”. “ Loh nenek bisa melihat pangeran?” tanya Naura.

Kemudian mereka bertiga saling berpelukan, sihirnya dapat terpatahkan dengan ketulusan hati sang nenek. Sang Putri dan pangeran akhirnya bisa kembali memimpin kerajaannya, dengan menyingkirkan pamannya yang sudah terbukti berbuat curang.  


Penulis
Namanya Azizah Nur Ftriani, ia lahir di Sumenep, 30 Oktober 2011,Nama ayahnya Hidayatur Rahman dan ibunya Amik Widyawati, saat ini ia duduk di kelas 5 SD Integral Luqman Al Hakim Sumenep. Cita-citanya ingin menjadi koki yang pandai menulis cerita.

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.

Kepala Sekolah

PENILAIAN PENGUNJUNG

Bagaimana pelayanan media informasi ini?
  Sangat Baik
  Baik
  Cukup

Lokasi