Irelasi Kemampuan Menulis dengan Berfikir Kritis
Oleh : Wandriono, S.Pd*
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Pada dasarnya tujuan menulis adalah sebagai alat komunikasi dalam bentuk tulisan. Setiap jenis tulisan tentunya memiliki tujuan. Menulis adalah proses menyampaikan pesan (ide, gagasan, pendapat, informasi dan pengetahuan) secaratertulis yang disampaikan kepada orang lain (Hairuddin, dkk. 2007:3.27).
Selanjutnya, menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk menuangkan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran melalui bahasa tulisan sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain (Ahmad Subandi, 2014). Penulis juga mendapatkan dari hasil interview bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik tidak dapat menulis dengan baik atau minat kepenulisan yang rendah. Yang pertama adalah peserta didik merasa sukar untuk menemukan ide, mengembangkan ide dan menyusunnya menjadi suatu karya tulis yang baik. Sukarnya peserta didik mengorganisasikan ide yang telah dikembangkan menjadi susunan kalimat yang berkesinambungan dan bermakna. Serta yang ketiga adalah keterbatasan waktu dalam melakukan bimbingan terhadap hasil tulisan siswa.
Himawan Agus Candra (2014) berpendapat bahwa menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca seperti yang dimaksud oleh pengarang. Yarmi Gusti (2014) Menyatakan bahwa menulis bukan sekedar kegiatan motorik tetapi juga melibatkan mental seseorang. Menulis merupakan salah satu media untuk berkomunikasi. Melalui tulisan, seseorang dapat menyampaikan makna, ide, pikiran dan perasaannya melalui rangkaian kata-kata tertulis. Menulis merupakan kemampuan yang dapat dipelajari dan perlu dilatih, karena sebuah keterampilan yang akan semakin terampil bila sering berlatih. Nurmahanani Indah (2011) Menyatakan bahwa Ragam berbahasa yang digunakan dalam mengekspresikan sesuatu dapat berbentuk lisan maupun tertulis. Secara lebih lengkap ragam bahasa itu terdiri dari empat kemampuan yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Keempat keterampilan tersebut pada dasar nya saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan. Di antara empat kemampuan di atas, menulis merupakan suatu kemampuan yang membutuhkan perhatian khusus. Sepertinya terlihat mudah, tetapi menulis yang sesungguhnya, sangat membutuhkan perhatian dan latihan. Jadi tidak berlebihan jika menulis dikatakan sebagai kemampuan yang kompleks dan menuntut penguasaan bahasa Indonesia secara memadai. Udiyani Ida Ayu (2017) menyatakan bahwa Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang produktif karena akan menghasilkan suatu produk yaitu tulisan. Melalui menulis seseorang akan menjadi lebih kreatif dan kritis.
Berpikir kritis bukanlah suatu keahlian yang dibawa seseorang dari lahir. Berpikir kritis dapat dilatih sejak dini.Kemampuan berpikir kritis dapat tumbuh ketika seseorang mau dan terus berlatih,oleh karena itu diperlukan sarana yang benar-benar dinamis dan efektif, seperti menulis.Ya, menulis adalah satu hal yang membutuhkan proses berpikir agar tulisan yang dihasilkan menjadi lebih berisi dan dapat memberikan informasi ataupun pengetahuan yang terpercaya dan bermanfaat untuk pembaca.
Iskandar wassid (2010) berpendapat bahwa Keterampilan menulis, sebagai salah satu kemahiran berbahasa yang produktif ini, mendorong seseorang untuk menyampaikan ide, pikiran, keinginan dan perasaan kepada orang lain melalui bahasa tulis. Zulkarnaini (2011) menyatakan bila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya, sering sekali keterampilan menulis dianggap sebagai sebuah keterampilan yang paling sulit. Kegiatan menulis adalah suatu proses menurunkan lambang-lambang grafis dan aktivitas melahirkan gagasan, pikiran, perasaan, kepada pembaca melalui media bahasa berupa tulisan. Tulisan yang baik dapat dimengerti dan dipahami isi gagasan atau buah pikiran kepada pembaca.
Perihal mengumpulkan ide, meskipun telah diberikan topik untuk menulis, peserta didik merasa kesulitan dalam mengembangkan ide. Peserta didik mengaku bahwa sulit sekali bagi mereka untuk menemukan apa saja yang akan ditulis dan menuangkannya menjadi sebuah tulisan yang baik. Selain itu peserta didik juga menemukan kesulitan dalam mengorganisasikan kalimat yang mereka tulis. Apa yang harus ditulis di awal dan apa yang akan ditulis setelahnya. Peserta didik merasa masih butuh panduan untuk mengumpulkan ide dan menyusunnya menjadi paragaf yang baik dan padu. Peserta didik masih membutuhkan pantauan yang terus menerus sehingga setiap tulisan yang dihasilkan bisa didiskusikan bersama-sama. Kegemaran menulis ini akan membentuk budaya gemar menulis yang akan berperan penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya budaya ini guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dengan budaya literasi kita telah melahirkan generasi muda yang cerdas di Indonesia.
*Biodata Penulis
Nama lengkapnya Wandriono, Penulis masih aktif mengajar di SMP Integral Luqman Al Hakim Sumenep.
Facebook Comments